Filosofi Logo “Fishing de Tomini Bolsel 2019”

Untuk meningkatkan potensi wisata dan perikanan Sulawesi Utara, Pemerintah Kabupaten Bolaang Mongondow Selatan (Bolsel) kembali menggelar event berskala nasional yang bertajuk “Fishing de Tomini Bolsel 2019”. Event ini merupakan lomba mancing yang pertama kali diadakan dengan mengundang peserta dari luar Sulawesi Utara dan akan berlangsung pada 14-16 Maret 2019.
Saat ini panitia telah menerbitkan logo yang akan digunakan menjadi ikon event. Logo event ini dirancang oleh salah satu putera deaerah Bolsel yaitu Abdul Manan Syarif, S.Pd. dengan filosofi dan makna dalam setiap bentuk. Seperti Ikon ikan tuna, ikan ini merupakan ikan khas perairan Bolsel yang menjadi favorit para angler dan nelayan.
Kemudian, motif pinahangi merupakan motif khas di mana terkandung kearifan lokal yang mencerminkan adat istiadat Bolaang Mongonndow Selatan. Serta menambahkan peta yang menjelaskan wilayah Teluk Tomini yang merupakan salah satu teluk terbesar di Indonesia dan Bolsel sebagai gerbang masuknya.
Terakhir, menambahkan bentuk untuk para pemancing yaitu joran melengkung, merupakan sensasi strike yang ingin dirasakan para angler ketika mengikuti event ini.
Selesai dibentuknya logo ini, Ketua Panitia Pelaksana Bobby SB Sampe,S.IK. mengharapkan logo ini bisa menjadi media promosi event nanti, sehingga peserta dari luar daerah bisa langsung mengenal ciri khas Bolsel dan tertarik mengikuti event ini.
“saya berharap (logo) ini bisa maksimal , kami sudah bisa melaksanakan promosi secepatnya sehingga target peserta maksimal bisa terpenuhi,” ungkapnya.
Dikutip dari halaman pariwisata.bolselkab.go.id, Kepala Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Resli Paputungan,S.Pd. menambahkan event ini diharapkan bisa meningkatkan jumlah kunjungan wisatawan nusantara karena event ini memprioritaskan peserta dari luar Sulawesi Utara sehingga akan memberikan multiplier effect bagi sektor industri lainnya.
“Insya Allah, peserta kami targetkan mayoritas dari luar Sulut, supaya semua sektor bisa merasakan, mulai dari hotel, maskapai, rumah makan, hingga pedagang kecil. Karena nanti saat event akan ada banyak pengunjung,” pungkasnya. (JMI001/Bima Pradana)