Provinsi Serambi Mekah, Aceh, memiliki potensi wisata memancing di sungai yang luar biasa. Apa itu? Spot ikan mahseer!
Salah satu spot mahseer terbaik di Aceh berada di Lubuk Meriam Kabupaten Bireun, Aceh. Kawasan sungai di kota ini mengarah ke pengunungan yang lokasinya cukup sulit dijangkau. Sebab, area jalan yang masih berlumpur. Untuk menuju ke sini para angler mania cukup menempuh perjalanan sekitar 20 km. Karena medan yang sulit dan menanjak, disarankan menggunakan mobil off road. Dan pastinya perlu bantuan warga lokal untuk mendapatkan titik spot mancing yang asyik.
Momen terbaik untuk mendapatkan target mahseer biasanya di bulan Juli-Agustus. Karena saat itulah arus air sungai sedang bagus. Sebab jika tidak, arus air sedang tinggi dan akses jalan pun semakin sulit untuk dijangkau.
Nah untuk mendapatkan strike ikan mahseer atau masyarakat lokal menyebutnya dengan ikan keeling, para angler diarahkan melemparkan umpan ke titik air yang berarus keras. Titik di mana ikan senang berenang dan bersembunyi.
Cara menentukan aliran sungai mana yang menjadi habitat kesukaan ikan jenis ini yaitu aliran sungai yang bergejolak. Biasanya merupakan pertemuan air tenang dan air deras, atau bisa juga di tengah pusaran air dalam lubuk lobang sungai, atau batu-batuan yang cukup besar. Jika para mania berada di sungai arus deras, mungkin sebaiknya bisa menggunakan timah pemberat yang bertujuan agar umpan pancing dan seluruh rentangan senar bergeser ke pinggir sungai, sehingga umpan tidak melenceng atau bergeser dari titik spot target awal.
Soal teknik lokal, warga setempat dalam berburu mahseer biasanya menggunakan teknik Dawo, yaitu cara mengambil hasil ikan yang terjaring di sekitar bebatuan. Caranya, warga menyeberang dan melawan arus air, lalu jaring dipasang ke dekat batuan dengan maksud jaring berada di tengah dan ikan mahseer pun bisa tertangkap. Namun perlu diwaspadai karena harus melihat kondisi air.
Biasanya mereka dalam sehari bisa mendapatkan 2-3 ekor, tergantung kondisi air. Cara ini pun masih sangat tradisional tanpa menggunakan teknologi apapun. Inilah uniknya di banda aceh, masih sangat terjaga nilai-nilai kearifan lokal. Ikan mahseer juga dijuluki sebagai ikan raja atau jiga karena dulunya makanan untuk menyambut raja. Harganya pun cukup mahal untuk sejenis ikan air tawar.
Nah para angler mania yang kebetulan sedang di Aceh atau tepatnya di kabupaten Kabupaten Bireuen, bisa menjajal ke spot Lubuk Meriam ini.
(JMI01/Bima Pradana)
Review Umpan Ikan Mas dan Kolam Telaga Mas Bey
Pada awal tahun 2021 ini, terselenggara event pembuka lomba mancing di kolam pemancingan Telaga Mas Bey, yang berada dalam lingkungan...