Ikan Belanak adalah sejenis ikan laut yang bentuknya menyerupai ikan bandeng, bedanya ikan belanak lebih enak dan durinya lebih sedikit dari pada ikan Bandeng. Ikan ini memiliki nama latin Moolgarda seheli, atau Valamugil seheli di kenal luas setelah seorang biolog bernama Forsskål mempublikasikan laporannya pada tahun 1775. Dalam bahasa Inggris dikenal dengan nama blue-spot mullet atau blue-tail mullet. Ikan yang berasal dari suku Mugilidae ini adalah sejenis ikan yang hidup di laut tropis dan subtropis, juga ditemukan di air payau dan bisa hidup pula di air tawar. Habitat hidupnya tersebar pada kawasan Pasifik atau tepatnya di perairan kepulauan Fiji, pulau Samoa, New Caledonia dan perairan sekitar Australia. Sedangkan di Asia, ikan yang senang bergerombol ini banyak ditemukan di Indonesia, India, Filipina, Malaysia dan Srilangka.
Morfologi Ikan Belanak/Sumber FAO 1999
Ikan belanak secara umum berbentuk memanjang agak langsing dan cenderung gepeng. Sirip punggung terdiri dari satu jari-jari keras dan delapan jari-jari lemah. Sirip dubur berwarna putih kotor terdiri dari satu jari-jari keras dan sembilan jari-jari lemah. Bibir bagian atas lebih tebal daripada bagian bawahnya ini berguna untuk mencari makan di dasar perairan berupa organisme yang terbenam dalam lumpur. Ciri lain dari ikan belanak yaitu mempunyai gigi yang amat kecil, tetapi kadang-kadang pada beberapa spesies tidak ditemukan sama sekali. Sirip perut berwarna keperakan. Pada bagian pinggiran belakang sirip ekor berwarna hitam. Pada permulaan sirip dada terdapat spot biru. Ikan belanak bersisik cycloid atau ctenoid. Ujung rahang atas melengkung ke bawah dan terlihat pada saat mulutnya tertutup.
Beberapa Cara Memancing Ikan Belanak
Ikan yang biasa hidup dengan bergerombol ini agak sulit untuk dipancing. Ada bermacam cara menangkap ikan belanak. Salah satunya dengan menggunakan botol air mineral bekas. Yakni memanfaatkan botol air minum mineral bekas yang dipotong bagian bawahnya. Dan jangan lupa untuk melubangi bagian samping sekeliling dari botol dengan paku panas. Cara memancingnya cukup kaitkan bekas potongan botol bekas tersebut diujung tali, dan isi dengan tepung terigu atau roti tawar pada bagian tutup botol. Ikan belanak ini akan masuk ke dalam potongan botol karena tertarik untuk memakan umpan yang ada dalam botol tersebut. Setelah ikan masuk ke dalam botol segera angkat hingga ikannya terjebak dalam botol dan kita akan dapatkan ikannya.
Selain menggunakan botol, kita dapat memancing ikan ini dengan menggunakan kail garong yakni kail yang memiliki banyak mata berujung tajam. Cara menggunakan kail tanpa umpan ini adalah dengan cara melemparnya ke dekat ikan belanak yang terlihat berada di permukaan air, kemudian kita gentak joran pada saat yang tepat. Hingga ikan akan tersangkut pada kail.
Cara berikutnya adalah dengan menggunakan alat pancing lengkap dengan kail dan umpan. Waktu yang tepat untuk memancing ikan belanak adalah pada saat kondisi air mendekati pasang hingga saat mendekati surut. Akan tetapi jika kondisi air surut terendah ikan belanak akan sangat sulit ditemukan.
Pemancing dapat mencari lokasi di pinggir pantai atau dekat muara yang sekiranya terlihat ikan belanak berenang bergerombol di atas permukaan air. Keberadaan ikan dapat kita lihat dari gerakan air yang beriak. Dari ciri gerakan air tersebut kita dapat memperkirakan pergerakan ikan belanak. Setelah mengetahui pergerakan ikan maka kita sebagai pemancing dapat memutuskan dimana kita akan menempatkan umpan yang telah kita siapkan, yakni dilempar tepat di depan dari arah pergerakan ikan belanak tersebut berenang. Setelah itu tunggu beberapa saat hingga terlihat ikan belanak mulai mengerumini umpan kita. Jika pelampung tampak mulai bergerak gerak, sebagai tanda bahwa ikan sudah mulai memakan umpan. Maka, pemancing dapat segera menyentakkan joran sehingga beberapa belanak akan tersangkut pada mata kail.
Untuk memancing ikan belanak, kita dapat menggunakan joran tegek atau joran antena dengan panjang mulai dari 3.5 meter hingga 4.5 meter tergantung kenyamanan masing masing pemancing, atau dapat menggunakan rod dengan panjang 165 hingga 180 centimeter dan berkekuatan menahan beban dari 8 hingga 16 lb. Gunakanlah joran atau rod yang ujungnya lentur, agar mempermudah mengendalikan tarikan ikan Belanak. Dengan demikian kita akan dapat segera hook up ikan dengan sempurna. Usahakan agar ikan segera cepat terangkat dari dalam air, sebab ikan Belanak sangat merasa takut sesaat setelah keluar dari permukaan air. Akibat rasa takutnya sang ikan akan mengelepar sehingga dapat menyebabkan ikan moncel dari kail pemancing.
Ukuran kail yang digunakan biasanya berkisar antara 05 hingga 07, disesuaikan dengan ukuran ikan yang akan dipancing. Benang yang cocok untuk memancing ikan belanak adalah tali pancing monofilamen kecil berukuran 0.20 mm dengan kekuatan beban 10 lb sehingga dapat menarik ikan seberat 5 kilogram.
Untuk benang leader rangkaian pancing, baiknya pemancing menggunakan benang berbahan fluoro carbon dengan ukuran ketebalan 0.30 mm yang sanggup menahan tarikan ikan sekuat 17 lb dengan hentakan ikan sekuat 8.5 kilogram. Gunakanlah rangkaian mata kail yang cukup banyak antara 5 hingga 12 mata kail, kemudian dirangkai menjadi satu dengan ukuran rangkaian kurang lebih jarak antar kailnya sepanjang 5 centimeter. Dengan ukuran kerapatan tersebut akan membuat rangkaian pancing menjadi sangat effektif dan tidak gampang terlepas, selain itu juga berfungsi sebagai pancing garong yang dapat menancap pada bagian luar badan ikan.
Usahakan agar umpan tidak tenggelam. Caranya dengan menambahkan timah pemberat nomer 10 hingga 12 pada bagian bawah rangkaian pancing. Dan dengan menggunakan pelampung yang berwarna cerah dan berukuran agak besar sehingga mampu menjaga umpan agar tidak tenggelam dan sensitif untuk mengidentifikasi saat umpan disambar ikan.
Selain peralatan memancing yang tepat pemancing juga harus pandai menentukan spot. Carilah lokasi di aliran sungai dekat muara yang aliran arusnya tidak terlalu deras. Untuk itu perlu diperhatikan kondisi pasang surut air laut. Lokasi ketika pasang mungkin berbeda dengan ketika surut.
Ada banyak macam umpan yang disukai ikan belanak, diantaranya adalah; Cacing tanah, Lumut hijau, Roti tawar, Pelet, Kroto atau telor semut dan Laron. Selain itu ada juga pemancing yang meracik sendiri umpan mereka, setiap pemancing memiliki resep masing masing, sehingga ada banyak sekali resep untuk memikat ikan belanak agar cepat berkumpul dan segera memakan umpan yang ada di ujung kail. Salah satunya adalah umpan berbahan dasar kacang tanah yang digoreng dengan bumbu bawang merah dan bawang putih. Ada juga umpan dengan bahan dasar terigu yang direkatkan dengan margarin, gula, garam, aroma pasta pewangi, lemak ayam negeri, telur ayam. Selain resep tersebut ada banyak lagi resep umpan belanak yang banyak dipublikasi di media sosial seperti Instagram, Facebook, website dan lain lain. Kita bebas memilih berbagai umpan di sana. Semoga bermanfaat.
(JMI/Gulali)